METODE PEGAMBILAN DAN PENGUJIAN BETON INTI
Metode Pegambilan Dan Pengujian Beton Inti |
METODE PEGAMBILAN DAN PENGUJIAN BETON INTI | |
---|---|
Kode | : SNI 2492-2002 |
Bahasa | : Indonesia |
Halaman | : 9 Halaman |
Format | |
Sumber | : Badan Standardisasi Nasional |
Sifat | : GRATIS |
Download |
CUPLIKAN ISI EBOOK
Ruang ligkup
Metode ini mencakup cara pengambilan beton inti, persiapan pengujian dan penentauan kuat tekanannya.
Metode ini tidak memberikan paduan penentuan pemboran beton inti atau lokasi
pengeboran.
Metode ini tidak dilengkapi prosedur interpretasi hasil kuat tekan beton inti.
Acuan normatif
SNI 03-1974-1990, Metode Pengujian kuat Tekan Beton
SNI 03-2491-1991, Metoda Pengujian Kuat Tarik Belah Beton
Pengambilan Contoh Uji Beton Inti
Serangkaian pekerjaan yang terdiri dari:
a) pengeboran beton inti,
b) pengambilan beton inti dan lubang pengeboran,
c) pemeriksaan beton inti
d) pengukuran panjang beton inti utuk penentuan dapat tidaknya digunakan,
e) sebagai benda uji,
f) penandaan beton inti
g) pengiriman beto inti kelaboratium pengujia disertai dengan laporan pengambilan contoh uji beto inti.
Benda Uji Beton Inti adalah benda uji berbentuk slinder atau dibuat kubus dan hasil pengeboran beto keras pada struktur bangunan.
Beton Keras adalah campuran antara semen Portland atau jenis-jenis semen hidrolis lainnya, agregat halus, agregat kasar dan air dalam perbandingan tertentu, dengan atau tanpa bahan campuran tambahan yang telah mengeras.
Bidang aksial dan benda uji beton inti adalah bidang daftar fiktif yang melalui sumbu
Kaping adalah lapisan perata pada peermukaan bidang tekan benda uji
Pengambilan Beton Inti
Perbandingan ukuran agregat maksium dalam beton dengan diameter beton inti harus lebih besar dari 1:3, atau diameter benda uji beton inti untuk benda uji kuat tekan harus lebih dari tiga kali ukuran nominal maksimum dan agregat kasar dalam beton keras.
Benda uji beton iti yang akan digunakan utuk pengujian kekuatan harus diambilkan dari beton keras yang umumnya tidak boleh kurang dari 14 hari.
Sebelum memutuskan untuk melakukan pengeboran beton inti, perlu mempertimbangkan terlebih dahulu tujuan pengujian dan penginterpretasian data.
Implikasi structural hasil dari pengambilan beton inti terdahulu harus dipertimbangkan, dan beton inti harus diambil:
1) pada titik yang jauh dan sambungan dan tepid an elemen struktur dari pada tempat –tempat yang sedikit mungkin atau tidak ada tulangan.
2) tegak lurus pada komponen struktur beton yang posisinya horizontal/vertikal, harus dipilihkan pada tempat yang tidak boleh membahayakan struktur, yaitu tidak boleh terlalu dekat dengan sambungan.
Pengeboran
Jika tidak ditetapkan, pengeboran beton inti harus tegak lurus pada permukaan sedemikian rupa sehingga tidak merusak beton inti. Posisi alat bor harus dijaga agar tidak berubah posisi atau bergoyang selama pengeboran.
Panjang beton inti
Dalam menentukan panang beton inti yang akan diambil untuk uji kuat tekan harus memperhitungkan:
a) diameter beton inti dengan ukuran minimum 100 mm,
b) pengukuran beton inti, sesuai metode uji ASTM C 174
c) actor pebandingan perlu ditentukan, apakah terhadap kuat tekan kubus atau terhadap kuat tekan silinder.
Penandaan dan identifikasi
Segera setelah pengeboran, pada setiap beton inti harus dibersihkan dan diberi tanda. Lokasi dan orientasi pada elemen beton tempat pengeboran harus dicatat. Bila telah dihasilkan sejumlah benda uji beton inti secara berturut-turut, harus diberi tanda pada setiap benda uji yang menunjukan posisi dan orientasinya.
Tulangan
Sedapat mungkin dihindari pengeboran, yang melalui tulang. Pastikan bahwa beton inti untuk penentuan kuat tekan beton tidak mengandung batang tulangan di dalamnya, atau dekat dengan arah sumbu longitudinal.
Apabila terdapat tulangan besi dalam benda uji beton inti posisinya harus tegak lurus terhadap sumbu benda uji. Jumlah tulangan besi dalam benda uji beton inti tidak boleh lebih dan dua batang.
Pemeriksaan
1. Pengamatan visual
Pemeriksaan secara visual dan benda uji beton inti dilakukan untuk mengidentifikasi adanya kelainan-kelainan.
Benda uji yang cacat karena terlalu banyak terdapat rongga adanya serpihan/agregat kasar yang lepas, tulangan besi yang lepas dan ketidakteraturan dimensi, tidak boleh digunakan untuk uji kuat tekan.
2. Pengukuran
Pengukuran dilakukan sebagai berikut:
1) diameter beton inti (dm), diukur sampai ketelitian 1%, rata-rata dua kali pengukuran, masing-masing pada bagian titik tengah dan titik perempat arah panjang inti.
2) panjang maksimum dan minimum beton inti, diukur sampai ketelitian 1% dan benda uji yang diterima, dan panjang dari benda uji setelah diadakan persiapan akhir.
3) diameter dan setiap tulangan dan posisinya ditentukan dari pusat batang yang tampak sampai pada uungnya dan/atau sumbu beton inti, baik dalam keadaan pada saat diterima maupun pada saat setelah dipersiapkan. Pengukuran dilakukan sampai ketelitian 1mm. Semua pengukuran harus dicatat.
Post a Comment for "METODE PEGAMBILAN DAN PENGUJIAN BETON INTI"