JENIS ATAU TIPE JEMBATAN MENURUT ILMU TEKNIK SIPIL
TIPE
JEMBATAN MENURUT ILMU SIPIL
Jembatan adalah suatu konstruksi yang
berasal dari material tertentu yang berfungsi untuk menghubungan dua jalan yang
terpisah oleh suatu hambatan seperti aliran sungai, lembah yang curam, jurang,
jalanan yang melintang, jalur kereta api, waduk, saluran irigasi dan lainnya. Jembatan
memiliki peranan yang penting dalam memperlancar perekonomian karena dapat
menyingkat waktu tempuh ke suatu tempat atau wilayah.
Dalam
pembangunan jembatan diperlukan perencanaan yang matang sehingga dapat
menghasilkan kontruksi jembatan yang kuat, efisien dan ekonomis. Jembatan yang
baik adalah jembatan yang mampu menahan beban sendiri maupun beban yang
diperhitungkan lainnya, seperti beban kendaraan, angin, gempa, gaya kejut dan
lainnya.
Jembatan
yang kokoh juga ditunjang oleh pondasi yang kuat, dengan tujuan untuk menahan
seluruh beban jembatan ke dasar tanah. Jenis pondasi yang biasa digunakan untuk
konstruksi jembatan yaitu pondasi sumuran, tiang pancang baja, tiang pancang
beton, pondasi langsung maupun bore pile. Dengan pondasi yang kuat maka
jembatan bisa berfungsi dengan layak dan bisa menahan beban yang diterima.
STRUKTUR PADA JEMBATAN
Jika dilihat dari tipe strukturnya,
jembatan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya adalah :
Jembatan Plat (slab bridge) : Elemen struktur
horizontal yang berfungsi untuk menyalurkan beban mati ataupun beban hidup
menuju rangka pendukung vertical dari suatu sistem struktur.
Jembatan Plat Berongga (voided slab
bridge)
: plat beton prategang yang biasa digunakan untuk bentangan yang lebih panjang
pada jembatan.
Jembatan Gelagar (girder bridge) : terdiri dari I girder,
box girder dan U/V Girder.
Jembatan Rangka (truss bridge) : menyusun tiang-tiang
jembatan yang berupa rangka membentuk segitig. Setiap sturktur truss yang
terhubung harus ditekankan terhadap beban statis dan beban dinamis yang
diterima oleh jembatan.
Jembatan Pelengkung (Arch Bridge) : Sebuah jembatan yang
terdapat struktur berbentuk setengah lingkaran dengan abutmen pada kedua
sisinya.
Jembatan Gantung (Suspension Bridge) : Berfungsi sebagai
pemikul langsung beban lalu lintas yang melewati jembatan tersebut. Seluruh
beban yang lewat di atasnya ditahan oleh sepasang kabel penahan yang bertumpu
di atas 2 pasang menara dan 2 pasang blok angkur.
Jembatan Kabel ( Cable Stayed
Bridge)
: menggunakan kable baja yang kuat dan kokoh untuk menahan setiap beban yang
melewati jembatan.
Jembatan Cantilever (Cantilever
Bridge)
: Pada system ini balok jembatan dicor (cast insitu) atau dipasang (precast),
segmen demi segmen sebagai kantilever di kedua sisi agar saling mengimbangi
(balance) atau satu sisi dengan pengimbang balok beton yang sudah dilaksanakan
lebih dahulu.
FUNGSI JEMBATAN
Berdasarkan
fungsinya, jembatan terbagi menjadi beberapa macam yaitu :
Jembatan
Jalan Raya (Highway Bridge)
Jembatan ini dibangun untuk sarana
transportasi berbagai kendaraan seperti jembatan Ampera, Jembatan Suramadu,
Jembatan Ampera dan lainnya.
Jembatan
Jalan Kereta Api (Railway Bridge)
Jembatan ini dibangun khusus untuk
jalur kereta api yang terhubung antar kota ataupun antar pulau.
Jembatan
Pejalan Kaki/Penyebrangan ( Pedestrian Bridge)
Contoh
jembatan ini sering kali kita lihat di jalur penyebrangan ataupun di setiap
halte busway.
Sedangkan
bahan baku pembuatan jembatan terbagi menjadi beberapa macam yaitu beton, kayu,
beton prategang, baja dan komposit. Bahan konstruksi setiap jembatan
disesuaikan dengan fungsi dan tingkat beban yang akan diterima jembatan.
STRUKTUR ATAS JEMBATAN (SUPER STRUCTURES)
Sandaran
dan Tiang Sandaran
Elemen
jembatan yang berfungsi untuk pengaman lalulintas kendaraan dan pejalan kaki
yang memiliki tinggi standar 150 cm
Trotoar
Jalur untuk pejalan kaki yang
biasanya dibuat lebih tinggi tapi tetap sejajar dengan jalan utama, tujuannya
agar pejalan kaki lebih aman dan bisa dilihat jelas oleh pengendara yang
melintas.
Plat
lantai
Merupakan
elemen jembatan yang berfungsi sebagai jalur lalulintas kendaraan.
Tembok
sedada/ loneng
Berfungsi
sebagai pengaman jembatan dan sebagai tempat untuk memasang identitas/ nama
jembatan.
Girder
Bagian pada struktur atas yang
berfungsi untuk menyalurkan beban kendaraan pada bagian atas ke bagian bawah
atau abutment.
Balok Diafgrama
Bagian penyangga dari gelagar-gelagar
jembatan yang memanjang dan hanya berfungsi sebagai balok penyangga biasa bukan
sebagai pemikul beban plat lantai.
Pipa
Cucuran
Elemen
jembatan yang berasal dari pipa baja yang berfungsi sebagai pembuangan air
hujan.
Bearing pad
Bantalan yang berfungsi untuk
mengurangi gesekan pada benda yang bergerak secara linear ataupun rotasi.
Expansion Joint
Komponen ini merupakan sambungan
yang bersifat flexible sehingga saluran yang disambungkan memiliki toleransi
untuk bergerak.
Span
Bentangan yang berada antara dua
intermediate pendukung, material yang digunakan untuk pembuatan span sangat
beragam seperti beton, baja, kayu, dan lainnya tergantung dari jenis beban yang
diterima jembatan.
STRUKTUR BAWAH JEMBATAN (SUB STRUCTURES)
Abutment
Struktur
bagian bawah
jembatan yang berfungsi untuk menahan
seluruh beban hidup (angin, hujan, kendaraan, dll) dan beban mati ( beban
gelagar, dll) pada jembatan.
Abutment
terdiri dari beberapa bagian yaitu :
-
-
-
-
-
-
-
-
-
|
Dinding
belakang (back wall)
Dinding
penahan (breast wall)
Dinding
sayap (wing wall)
Plat
injak (approach slab)
Konsol
pendek untuk jacking (corbel)
Tumpuan
bearing
Pilar
Jembatan
Pondasi inti yang berada di bagian
tengah jembatan, fungsinya sebagai penahan jembatan dan menyalurkan beban ke
tanah.
Kaki
abutmen (pile cap)
|
Bagus sih...tp ap as Gk ada Hitungannya gtu"...atau yang lbih spesifik
ReplyDeleteSesuai judulnya,, artikel ini menjelaskan tentang tipe-tipe jembatan. apabila anda mau menambahkan masukan atau ide malah lebih bagus lagi untuk membuat artikel lebih berbobot. terimakasih
ReplyDelete