PERENCANAAN TROTOAR
PERENCANAAN TROTOAR
Perencanaan trotoar meliputi perencanaan
penempatan, penentuan dimensi, pemilihan struktur dan hal-hal lain yang dianggap
perlu. Trotoar banyak dijumpai didaerah perkotaan karena sebagian besar kebutuhan
pejalan kaki berada di daerah perkotaan.
Pengertian Trotoar
Yang dimaksud dengan trotoar
adalah jalur pejalan kaki yang terletak di daerah manfaat jaIan, diberi lapis
permukaan, diberi elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan
pada umumnya sejajar dengan jalur lalu lintas kendaraan. Fungsi utama trotoar
adalah untuk memberikan pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat
meningkatkan kelancaran, keamanan dan kenyamanan pejalan kaki tersebut.
Trotoar juga berfungsi
memperlancar lalu lintas jalan raya karena tidak ter ganggu atau
terpengaruh oleh Ialu lintas pejalan kaki. Ruang di bawah trotoar dapat
digunakan sebagai ruang untuk menempatkan utilitas dan pelengkap jalan lainnya.
Penempatan Trotoar
Suatu ruas
jalan dianggap perlu dilengkapi dengan trotoar apabila disepanjang
jalan tersebut terdapat penggunaan lahan yang mempunyai potensi
menimbulkan pejalan kaki. Penggunaan lahan tersebut antara lain perumahan, sekolah,
pusat perbelanjaan, pusat perdagangan, pusat perkantoran, pusat hiburan,
pusat kegiatan sosial, daerah industri, terminal bus dan lain-lain.
Secara umum trotoar dapat direncanakan
pada ruas jalan yang terdapat volume pejalan kaki lebih besar dari 300 orang
per 12 jam (6.00 - 18.00) dan volume lalu lintas Iebih besar dari 1000 kendaraan
per 12 jam (6.00 - 18.00).
Trotoar hendaknya dietempatkan
pada sisi luar bahu jalan atau sisi luar jalur lalu lintas (hila telah
tersedia jalur parkir). Trotoar hendaknya dibuat sejajar dengan jalan, akan
tetapi trotoar dapat tidak sejajar dengan jalan bila keadaan topografi
atau keadaan setempat yang tidak memungkinkan.
Trotoar sedapat mungkin ditempatkan pada
sisi dalam saluran drainase terbuka atau diatas saluran drainase yang
telah ditutup dengan plat beton yang memenuhi syarat.
Trotoar pada pemberhentian bus
hams ditempatkan berdampingan/sejajar dengan jalur bus. Trotoar dapat
ditempatkan di depan atau di belakang Halte.
Ruang Bebas Trotoar
Tinggi bebas trotoar
tidak kurang dan 2,5 meter dan kedalaman bebas trotoar tidak
kurang dan satu meter dan permukaan trotoar. Kebebasan samping
trotoar tidak kurang dari 0,3 meter. Perencanaan pemasangan
utilitas selain harus memenuhi ketentuan yang bebas trotoar, juga
harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang merujuk dalam petunjuk
pelaksanaan pemasangan utilitas.
Ruang bebas trotoar |
Lebar Trotoar
Lebar trotoar harus dapat melayani
volume pejalan kaki yang ada. Trotoar yang sudah ada perlu ditinjau kapasitas
(lebar), keadaan dan penggunaannya, apabila terdapat pejalan kaki yang
menggunakan jalur Ialu lintas kendaraan. Trotoar disarankan untuk direneanakan
dengan tingkat pelayanan serendah-rendahnya C. Pada keadaan tertentu yang tidak
memungkinkan trotoar dapat direncanakan sampai dengan tingkat pelayanan E.
Kebutuhan lebar trotoar dihitung
berdasarkan volume pejalan kaki rencana (V). Volume pejalan kaki rencana (V)
adalah volume rata-rata per menit pada interval puncak. V dihitung berdasarkan
survay penghitungan pejalan kaki yang dilakukan setiap interval 15 menit selama
enam jam paling sibuk dalam satu hari untuk dua arah.
Lebar trotoar dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut :
W = Lebar trotoar (meter)
V = Volume pejalan kaki
rencana/ dua arah (orang/meter/menit).
N = Lebar tambahan sesuai
dengan keadaan setempat (m)
Lebar trotoar disarankan tidak
kurang dari 2 meter. Pada keadaan tertentu lebar trotoar dapat direncanakan
sesuai dengan batasan lebar minimum pada tabel didibawah ini.
Struktur dan Kemiringan
Untuk dapat memberikan pelayanan
yang optimal kepada pejalan kaki maka trotoar harus diperkeras, diberi pembatas
(dapat berupa kereb atau batas penghalang/barrier) dan diberi elevasi lebih
tinggi dari permukaan perkerasan jalan.
Perkerasan trotoar dapat dibuat
dengan blok beton, beton, perkerasan aspal, atau plesteran. Permukaan trotoar
harus rata dan mempunyai kemiringan melintang 2-4% supaya tidak terjadi
genangan air. Kemiringan memanjang trotoar disesuaikan dengan kemiringan
memanjang jalan dan disarankan kemiringan memanjang maksimum 10%.
Tangga
Tangga digunakan pada jembatan
penyeberangan jalan, terowongan penyeberangan jalan dan trotoar yang mempunyai
kemiringan memanjang lebih besar dari 10%. Ketinggian jembatan
penyeberangan dan kedalaman terowongan penyeberangan jalan harus memenuhi
batasan ruang bebas jalan, yaitu 5 meter ke atas dan 1,5 meter ke bawah
dihitung dari permukaan perkerasan jalan.
GAMBAR TIPIKAL
Contoh Penempatan Trotoar
Trotoar Ditepi Dalam Saluran Drainase |
Trotoar di Jembatan |
a. Lebar trotoar
b. Kebebasan samping
c. Jalur utilitas
Trotoar di Daerah Bangunan Pertokoan |
Trotoar di Depan Halte |
Contoh Konstruksi Trotoar
Blok Terkunci |
Beton |
Perkerasan Aspal |
Plesteran |
Catatan:
-
Kemiringan melintang trotoar 2-4%
-
Hubungan trotoar dengan kereb Iihat stan dar kereb (pemasangan
kereb)
-
X = 3, untuk jalur hijau dan X = 0, untuk bukan jalur hijau Semua
ukuran em.
-
L = Lebar trotoar (Iihat tabel)
-
d. = Jalur Fasilitas
Pelandaian Trotoar Pada Penyeberangan Pejalan Kaki
Post a Comment for "PERENCANAAN TROTOAR"