PERENCANAAN PONDASI JEMBATAN
PERENCANAAN PONDASI JEMBATAN
Perencanaan Pondasi Jembatan |
Pondasi jembatan adalah suatu struktur paling bawah dari jembatan yang meneruskan beban dari struktur atas dan bawah jembatan ke tanah dibawahnya, untuk itu pondasi harus didudukkan pada tanah keras, atau dijepit pada tanah yang kokoh. Pondasi memegang peranan yang
utama terhadap kestabilan jembatan, pondasi tidak boleh turun, tergeser atau
terguling.
Kriteria Desain
1. Disarankan tidak mengunakan
pondasi langsung pada daerah dengan gerusan/scouring yang besar, jika terpaksa
berikan perlindungan pondasi terhadap scouring.
2. Hindari peletakkan pondasi
pada daerah gelincir local atau gelincir global, jika kepala jembatan harus
diletakkan pada lereng sungai.
3. Hindari penyebaran gaya dari
pondasi kepala jembatan jatuh ke lereng/ tebing sungai.
4. Gunakan pondasi sesuai dengan
kondisi tanah dibawah kepala atau pilar jembatan.
5. Gunakan Faktor keamanan
(Safety Factor) yang dapat memberikan keyakinan terhadap ketahan pondasi.
Bila analisa menggunakan data
tanah dari sondir, maka :
- Untuk fondasi Tiang pancang, SF
Point bearing = 3 dan SF Friction pile = 5
- Untuk fondasi Sumuran dan
pondasi dangkal SF Daya dukung tanah = 1,5~2, SF Geser = 1,5 dan SF Guling =
1,5
Langkah – Langkah Perencanaan Pondasi Jembatan
1. Menentukan letak /posisi
pondasi dibawah rencana Kepala jembatan atau pilar.
2. Melakukan penyelidikan tanah.
3. Menentukan bentuk pondasi yang
sesuai dengan kondisi tanah dibawah kepala dan pilar jembatan
4. Menentukan beban-beban yang
bekerja dari kepala dan pilar jembatan sebagai aksi
5. Melakukan perhitungan mekanika
untuk mendapatkan gaya-gaya dalam ,gaya luar dari tanah sebagai reaksi dan daya
dukung pondasi
6. Menentukan dimensi akhir dan
pendetailan penampang berdasarkan gaya-gaya dalam tersebut.
7. Kontrol ketahanan pondasi
terhadap kemungkinan : geser, guling dan penurunan.
Data Tanah Tempat Dudukan Pondasi Jembatan
1. Profil melintang sungai
2. Data geoteknik mektan yang
berisi parameter tanah hasil uji laboratorium yang berisi f,g,c, dan jenis tanah pada setiap
kedalaman ( Lanau / silt, lempung / clay, pasir/ sand, kerikil / gravel,
berongkal / boulder, hasil uji sondir yang berisi qs dan qb pada setiap
kedalaman, dan hasil uji penetrasi yang berupa nilai N Spt. Pada setiap
kedalaman.
3. Hidrologi dan pengaruh
lingkungan yang berisi data permukaan air tanah dan jenis zat-zat kimia yang
ada di air tanah yang dapat menyebabkan korosi pada pondasi.
Penyelidikan Tanah
1. Sondir ➼ Tahanan lekat dan tahanan ujung. ( qs dan qc )
2. Boring ➼ lapisan tanah dan
karakteristiknya. ( h, jenis tanah, g,f,c)
3. SPT ➼ Tingkat kepadatan tanah pada
kedalamam tertentu
Data – Data Perencanaan Pondasi Jembatan
1. Profil memanjang dan melintang sungai
2. Data geoteknik yang berisi stratigrafi tanah dan parameter tanah (
g,f,c dan qu ) ( qs , qb) ( N Spt)
3. Hidrologi dan pengaruh lingkungan
Jenis Pondasi
Perencanaan Pondasi Jembatan 2 |
Perencanaan Pondasi Jembatan 1 |
Persyaratan Pondasi Langsung
1.
Kedalaman lap. Pendukung ( tanah
keras) max 4 m dari permukaan tanah.
2.
Lap. Tanah pendukung terbebas
dari pengaruh penggerusan
3.
Dasar pondasi di masukkan kedalam
lapisan tanah pendukung
Pondasi dangkal yang mendukung
kep jembatan harus ditempatkan kedalam kelandaian tebing sungai untuk
memelihara daya dukung.
Jika pondasi terpaksa harus
berdiri pada lapisan batu yang tidak memungkin kan untuk digali, maka harus
dipastikan bahwa batu tersebut cukup besar dan mampu menahan pondasi, dan
antara pondasi dengan lapisan batu dibawahnya harus dipasang penahan geser.
Persyaratan Struktur
- Pondasi harus kuat menerima beban- beban yang bekerja padanya dari
aksi dan reaksi
- Aksi : beban dari struktur bawah jembatan ( pilar dan kepala
jembatan).
- Reaksi : beban dari perlawanan tanah.
Persyaratan Kestabilan
Pondasi tidak boleh bergerak atau
berpindah dari kedudukannya, untuk itu pondasi tidak boleh turun, terguling dan
tergeser. Artinya pondasi harus memiliki daya dukung yang kuat dan kedudukan
yang kokoh. Agar pondasi kuat dan kokoh dalam analisa diperlukan angka keamanan
( SF).
Ketahanan
Pondasi Terhadap
|
SF Pondasi
|
|
Dangkal
|
Dalam
|
|
Daya Dukung
|
1,5 ~ 3
|
2 ~ 5
|
Geser
|
1,5 ~ 2
|
-
|
Guling
|
1,5 ~ 2
|
-
|
Perencanaan Pondasi Jembatan 3 |
Perencanaan Pondasi Jembatan 4 |
Perencanaan Pondasi Jembatan 5 |
Pondasi Dangkal ( 1 ~ 5 m )
Apabila tanah yang diuji dengan triaksial test merupakan tanah yang jenuh air maka c yang digunakan adalah cu, dan g yang digunakan adalah gsub,
dimana gsub = gsat - gw
Keterangan:
cu = kuat geser tanah
jenuh air / tanpa drinasi
gsub =
berat isi tanah celup
gsat =
berat isi tanah jenuh
gw =
berat isi air
q = gsub.Z
Z = Kedalaman pondasi
B = lebar pondasi
Jenis Telapak
|
Rumus : qu
=…………(t/m²)
|
Plat menerus
|
cu.Nc
+ q.Nq + 0,5.gsub.B.Ng
|
Bujur sangkar
|
1,3.cu.Nc
+ q.Nq + 0,4.gsub.B.Ng
|
Lingkaran
|
1,3.cu.Nc
+ q.Nq + 0,3.gsub.B.Ng
|
Parameter tanah dari Sondir
Data sondir dari nilai
tahanan ujung conus (qc) dapat digunakan untuk menghitung pondasi dangkal
dengan pendekatan , melalui korelasi qc dengan parameter c, f dan g, dan nilai c dapat diambil sebesar 0.05 qc..
qa = daya dukung izin
(kg/cm2)
qc = tahan ujung konus
(kg/cm2)
Parameter
tanah dari N.SPT
Korelasi
nilai N SPT dengan nilai c ,f dan g.
Perencanaan Pondasi Jembatan 9 |
Parameter
tanah
Untuk
tanah lepas baik ada atau tidak ada air nilai c dan f’direduksi
, diganti dengan c’ dan f’
Parameter-parameter tanah untuk
perhitungan pondasi dalam dapat menggunakan
parameter-parameter dibawah ini.
Parameter
rencana tiang untuk tanah tidak kohesif
Kondisi Tanah NC
|
Ft
|
Nq
|
|||
Konsistensi
|
N-SPT
|
Tiang Pancang
|
Tiang Bor
|
Tiang Pancang
|
Tiang Bor
|
Lepas
|
0-10
|
0.8
|
0.3
|
60
|
25
|
Sedang
|
10-30
|
1
|
0.5
|
100
|
60
|
Padat
|
30-50
|
1.5
|
0.8
|
180
|
100
|
Parameter
rencana tiang untuk tanah kohesif
Kondisi tanah kohesif
|
Kuat geser undraind Cu (Kpa)
|
Koefisien terganggu
Fc
|
|
Konsistensi
|
Nilai N
|
||
Sangat Lembek
|
0-2
|
0-10
|
1.0
|
Lembek
|
2-4
|
10-25
|
1.0
|
Sedang
|
4-8
|
25-45
|
1.0
|
45-50
|
1.0-0.95
|
||
Kenyal
|
8-15
|
50-60
|
0.95-0.8
|
60-80
|
0.8-0.65
|
||
80-100
|
0.65-0.55
|
||
Sangat kenyal
|
15-30
|
100-120
|
0.55-0.45
|
120-140
|
0.45-0.4
|
||
140-160
|
0.4-0.36
|
||
160-180
|
0.36-0.35
|
||
180-200
|
0.35-0.34
|
||
Keras/Teguh
|
>30
|
>200
|
0.34
|
Efisiensi
Grup Tiang
Untuk kelompok tiang yang daya dukung
utamanya mengandalkan tahanan gesek, harus dilakukan evaluasi efesiensi daya dukung
kelompok tiang, dan disarankan jarak as antara tiang lebih dari tiga diameter
tiang.
dimana
θ
=
arc tg (D/k)
m = Jumlah tiang dalam arah sumbu x
n = Jumlah tiang dalam arah sumbu y
D = diameter tiang
k = jarak antara tiang
mantap
ReplyDelete