Pengujian Agregat Di Laboratorium
PENGUJIAN AGREGAT DI LABORATORIUM
(BAGIAN
3)
3. Tata cara pengujian
3.2.
PENGUJIAN AGREGAT
3.2.1 METODE PENGAMBILAN
CONTOH (SAMPLING)
Terdapat
beberapa cara metode pengambilan contoh agregat yang digunakan untuk pekerjaan
campuran beraspal panas, dua cara berdasarkan asal dari agregat diantaranya
adalah:
a)
Pengambilan contoh agregat dari timbunan
(1) Maksud
Memperoleh
contoh agregat yang akan digunakan untuk pengujian mutu di laboratorium.
(2) Peralatan
Pada
saat akan melakukan pengambilan contoh agregat terlebih dahulu harus
dilakukan tahapan penyiapan peralatan:
a.
sekop
berujung persegi
b.
papan
berukuran lebar 25 cm, panjang 60 cm.
(3) Persiapan
pengujian
Contoh
yang akan diambil sudah tersedia pada suatu timbunan agregat dengan kondisi
tidak terjadi segregasi
(4) Langkah
pengambilan contoh
·
Tentukan
tempat pengambilan contoh agregat pada tempat penimbunan dan masukkan papan
kedalam timbunan diatasnya dengan tegak, seperti diperlihatkan pada
Gambar 3.1
·
Buang
agregat pada daerah miring dibawah papan hingga diperoleh tempat yang rata dan
datar untuk pengambilan contoh.
·
Masukkan
sekop kedalam bagian yang datar dan pindahkan satu sekop penuh agregat kedalam
ember, lakukan dengan hati-hati.
·
Ulangi langkah tersebut untuk tiga tempat
lokasi pengambilan contoh bahan pada tempat penimbunan.
b)
Pengambilan contoh agregat dari bin panas (hot bin)
(1) Maksud
Memperoleh
contoh agregat yang akan digunakan untuk pengujian mutu di laboratorium
biasanya dalam rangkaian pembuatan formula campuran kerja
(2) Peralatan
Pada
saat akan melakukan pengambilan contoh agregat dari hot bin terlebih dahulu
harus dilakukan tahapan penyiapan peralatan:
a.
Kotak
persegi panjang ukuran kira-kira panjang 30 cm, lebar 30 cm dan tinggi 10 cm,
yang dilengkapi pegangan, terbuat dari logam
b.
Wadah tahan panas untuk tempat agregat.
(3) Persiapan
pengujian
Contoh
agregat yang akan diambil sudah tersedia pada setiap hot bin
(4)
Langkah pengambilan contoh
·
Contoh
agregat panas untuk setiap fraksi diambil dari masing-masing bin panas (hot
bin) yang telah dilengkapi dengan fasilitas untuk pengambilan contoh.
·
Ambil contoh agregat dari setiap bin dan
ratakan kelebihan agregat bagian atas kotak.
·
Sekitar tiga atau empat kali jumlah agregat
yang diperlukan, diambil dari setiap bin dan dimasukkan kedalam kontainer
contoh agregat.
·
Pengambilan contoh agregat dari hot bin,
dengan cara menjatuhkan agregat melalui kotak penimbang dan pugmill kedalam
truk, atau menempatkan shovel di bawah lubang curahan, merupakan metode yang
tidak teliti dalam pengambilan contoh agregat dan tidak boleh digunakan.
3.2.2
PENGUJIAN ANALISA UKURAN BUTIR (GRADASI)
(1) Maksud
Memperoleh
contoh agregat yang akan digunakan untuk pengujian analisa ukuran agregat
(gradasi) fraksi kasar, sedang dan halus
(2) Peralatan
Pada
saat akan melakukan pengujian analisa saringan agregat terlebih dahulu harus
dilakukan tahapan penyiapan peralatan:
a. Susunan saringan lengkap dengan
penggetar dengan ukuran sesuai dengan spesifikasi yang digunakan
b. Timbangan .
(3) Persiapan
pengujian
Contoh
yang diperlukan untuk analisis gradasi tergantung ukuran maksimum agregat,
Tabel 3.1. menunjukkan berat contoh minimum yang harus diambil
Tabel 3.1. Berat contoh minimum yang disarankan
untuk analisa gradasi
Ukuran
agregat nominal maksimum
|
Berat
contoh kg (lb)
|
2,36
mm (No.8)
|
10
(25)
|
4,75
mm (No.4)
|
10
(25)
|
9,5
mm (3/8 in.)
|
10
(25)
|
12,5
mm (1/2 in.)
|
15
(35)
|
19,0
mm (3/4 in.)
|
25
(55)
|
25,0
mm (1 ½ in.)
|
50
(110)
|
37,5
mm (1 ½ in.)
|
75
(165)
|
50,0
mm (2 in.)
|
100
(220)
|
(4) Langkah Pengujian
a)
Analisa saringan kering
Contoh
disiapkan dengan menggunakan metode perempat (quartering) atau pembagi contoh
(sample splitter).
·
Agregat
yang terdiri dari agregat kasar dan halus dipisahkan menjadi dua bagian dengan
saringan 4,75 mm (No.4).
·
Contoh dikeringkan sampai berat konstan.
·
Contoh disaring secara terpisah dengan
menggunakan satu set saringan yang sesuai.
·
Berat fraksi agregat yang tertahan pada setiap
saringan dan pan menunjukkan gradasi dari masing-masing contoh.
b) Analisa saringan basah (dicuci)
Contoh
dipersiapkan seperti uji untuk analisa saringan kering, tetapi sebelum
penyaringan perlu dilakukan hal-hal sbb :
·
Timbang contoh uji setelah pengeringan sampai
berat konstan.
·
Contoh ditempatkan pada panci dan direndam
dalam air .
·
Contoh dalam panci kemudian diaduk
perlahan-lahan dan air pencuci dituangkan pada saringan halus.
·
Ulang kegiatan diatas beberapa kali hingga
air pencuci jernih.
· Agregat tertahan pada saringan disatukan
kembali dengan contoh pada panci dan contoh yang telah dicuci dikeringkan
hingga berat konstan.
· Agregat ditimbang dan berat yang hilang
merupakan material yang lebih kecil dari saringan 0,074 mm (No.200).
· Contoh
yang telah dicuci disaring dengan cara yang sama seperti analisa saringan
kering.
· Berat
dikonversikan dalam persen, dengan catatan bahwa berat asli kering sebelum
dicuci merupakan berat awal (100%).
3.2.3. PENGUJIAN
BERAT JENIS AGREGAT HALUS
(1) Maksud
Memperoleh
berat jenis agregat halus
(2) Peralatan
Pada
saat akan melakukan pengujian terlebih dahulu harus dilakukan tahapan penyiapan
peralatan sebagai berikut:
a.
Siapkan
timbangan
b.
Siapkan
saringan No. 8 (2,38 mm)
c.
Picknometer
yang sudah ditera volumenya
d.
Kerucut
uji SSD dan alat bantu lainnya
(3) Persiapan
pengujian
- Material yang akan diuji adalah agregat lolos saringan No. 8 (2,38 mm)
- Agregat harus dalam kondisi kering udara
(4) Langkah
pengujian
· Contoh direndam dalam pan selama semalam
· Tiriskan air yang berlebih (Filler jangan
terbuang), kemudian diangin-angin sampai kondisi kering permukaan jenuh, cek
kondisi tersebut dengan kerucut SSD
· Bila sudah pada kondisi SSD, timbang contoh
tersebut seberat 500 gram untuk setiap pengujian
· Masukkan contoh kedalam picknometer yang
telah ditera sebelumnya dan tambahkan air hingga contoh terendam
· Keluarkan udara yang terperangkap dengan alat
Vacuum Pump, llihat skala manometer harus menunjukkan angka 730 mm Hg
·
Biarkan selama 15 menit sambil sesekali
diguncang-guncang
· Matikan vacuum pump kemudian tambahkan air
sampai batas tera pada leher tutup picknometer dan timbang
· Tuangkan contoh dan air dari picknometer
kedalam pan yang terbuat dari logam, oven pada temperatur 110 ° ± 5 ° C sampai
berat konstan
·
Dinginkan hingga mencapai temperatur ruang
kemudian ditimbang
3.2.4 PENGUJIAN
SETARA PASIR (SAND EQUIVALENT) AGREGAT HALUS
(1) Maksud
Metode
ini digunakan untuk menyeragamkan pengujian pasir atau agregat halus yang
plastis dengan cara setara pasir yang bertujuan untuk mengetahui kualitas pasir
atau agregat halus yang lolos saringan No. 4 (4,76 mm)
(2) Peralatan
a.
Silinder
plastic kapasitas 1 galon (4 liter larutan Calsium Chloride) yang dilengkapi
tutup karet dengan selang karet serta irigation
b. Corong
diameter 100 mm
c. Arloji
baca dalam detik dan menit
d. Saringan
No. 4 (4,76 mm)
e. Stok
bahan Calsium Chloride dengan proporsi sebagai berikut
Ø 454 gram (1 lbs)
Technical grade anhydrous calsium chloride
Ø 2050 gram (1640 ml)
USP glycerin
Ø 47
gram (45 ml) formaldehyde (± 40 % volume larutan)
(3) Persiapan
pengujian
·
Persiapkan
agregat yang lolos saringan No. 4 (4,76 mm)
·
Agregat
harus dalam keadaan kering
(4) Langkah
pengujian
·
Tuangkan larutan calsium Chloride kedalam
silinder plastik sampai skala 5 (101,6 ± 2,5 ml)
·
Masukkan contoh uji kedalam silinder plastik
yang sudah diisi larutan calsium chloride
·
Diamkan
selama 10 menit
·
Silinder
plastic yang berisi contoh dan larutan setelah 10 menit, dikocok secara
mendatar sebanyak 90 kali selama 30 detik
·
Setelah dikocok tambahkan larutan calsium
chloride sampai skala 15 (381 ml)
·
Diamkan
selama 20 menit ± 15 detik
·
Setelah
20 menit, terjadi pengendapan, baca skala lumpur
·
Masukkan beban dan baca skala beban
·
Hitung
nilai Sand Equivalent (SE)
3.2.5 PENGUJIAN
LOLOS SARINGAN NO. 200 DARI AGREGAT
(1) Maksud
Metode
ini digunakan untuk menghitung besarnya prosentase jumlah bahan dalam agregat
yang lolos saringan No. 200 (0,075 mm)
(2) Peralatan
a. Timbangan
b. Saringan
No. 200
c. Pan
dari logam
d. Oven
(3) Persiapan
pengujian
Sebelum
melakukan pengujian terlebih dahulu alat dan contoh uji disiapkan sesuai dengan
ketentuan
(4) Langkah
pengujian
·
Keringkan
contoh uji
·
Timbang
berat benda uji
·
Cuci
benda uji sambil dibilas air pada saringan No. 200
·
Keringkan
benda uji yang sudah dicuci
·
Timbang
berat benda uji
·
Hitung selisih berat awal dan akhir
3.2.6 PENGUJIAN
KEAUSAN AGREGAT KASAR DENGAN MESIN ABRASI LOS ANGELES
(1) Maksud
Memperoleh
nilai keausan agregat dengan menggunakan alat mesin abrasi Los Angeles
(2) Peralatan
Pada
saat akan melakukan pengujian terlebih dahulu harus dilakukan tahapan penyiapan
peralatan sebagai berikut:
a. Siapkan
timbangan
b. Siapkan
alat uji abrasi
c. Periksa
jumlah dan berat dari bola-bola baja
d. Siapkan
saringan sesuai grading yang digunakan
(3) Persiapan
pengujian
- Siapkan material/agregat yang akan diuji dengan ukuran yang disesuaikan dengan grading yang digunakan
- Cuci agregat hingga bersih kemudian oven pada suhu 110 ° ± 5 ° C selama semalam/sampai berat konstan
- Dinginkan hingga mencapai suhu ruang, kemudian timbang sebanyak yang diperlukan/ sesuai grading yang digunakan
(4) Langkah
pengujian
- Masukkan benda uji kedalam tabung uji/silinder abrasi
- Tambahkan bola-bola baja sesuai grading yang digunakan
- Pasang tutup silinder dan kencangkan, jangan sampai ada benda uji yang keluar pada saat pengujian berlangsung
- Setel/atur counter sesuai jumlah putaran yang diinginkan
- Setelah selesai, keluarkan benda uji dari dalam tabung/silinder uji, kemudian saring dengan saringan No. 12
- Cuci benda uji yang tertahan saringan No. 12 kemudian oven pada suhu 110 ± 5 ° C sampai berat konstan
- Dinginkan hingga mencapai suhu ruang kemudian timbang
3.2.7 PENGUJIAN
BERAT JENIS AGREGAT KASAR
(1) Maksud
Memperoleh
nilai berat jenis agregat kasar
(2) Peralatan
Pada
saat akan melakukan pengujian terlebih dahulu harus dilakukan tahapan penyiapan
peralatan sebagai berikut:
a. Siapkan
timbangan
b. Siapkan
saringan No. 8 (2,38 mm)
c. Cek
kelaikan alat dan kelengkapannya
(3) Persiapan
pengujian
·
Material
yang akan diuji adalah agregat yang tertahan saringan No. 8 (2,38 mm)
·
Agregat harus dalam keadaan kering dan bersih
(4) Langkah
pengujian
·
Contoh direndam dalam pan selama semalam
·
Timbang contoh dalam air (pada waktu
penimbangan contoh harus selalu terendam)
·
Keluarkan contoh dari keranjang timbang
kemudian dilap hingga mencapai kondisi kering permukaan jenuh (SSD), kemudian
dioven pada suhu 110 ± 5 ° C sampai beratnya konstan
·
Dinginkan hingga mencapai suhu ruang,
kemudian timbang
3.2.8 PENGUJIAN
INDEKS KEPIPIHAN
(1) Maksud
Melakukan
pengujian indeks kepipihan untuk memperoleh agregat yang mempunyai bentuk
kubikal menggunakan alat slot kepipihan
(2) Peralatan
Pada
saat akan melakukan pengujian terlebih dahulu harus dilakukan tahapan penyiapan
peralatan sebagai berikut:
a. Siapkan
timbangan dan sertifikat kalibrasinya
b. Siapkan
saringan satu set
c. Siapkan
alat slot kepipihan dan alat bantu lainnya
(3) Persiapan
pengujian
- Contoh yang akan diuji adalah yang tertahan saringan No. ¼ “ atau No. 3 (6,35 mm)
- Pisahkan contoh tersebut per masing-masing ukuran dengan saringan
- Contoh tersebut harus dalam keadaan kering oven
(4) Langkah
pengujian
·
Masukkan
masing-masing contoh kedalam lubang slot kepipihan sesuai dengan ukuran yang
telah ditentukan, cara memasukkannya satu per satu
·
Pisahkan
contoh yang tertahan lubang slot kepipihan dengan yang lolos
·
Timbang
contoh yang tertahan dan yang lolos tersebut
3.2.9
PEMERIKSAAN
DAYA LEKAT AGREGAT TERHADAP ASPAL (AFFINITY)
(1) Maksud
Melakukan
pengujian mutu agregat terhadap sifat ketahanan terhadap pemisahan aspal
(film-stripping),
(2) Peralatan
Pada
saat akan melakukan pengujian terlebih dahulu harus dilakukan tahapan penyiapan
peralatan sebagai berikut:
a. Siapkan
timbangan
b.
Siapkan
saringan 9,5 mm (3/8 in.) dan saringan 6,3 mm (1/4 in.).
c. Wadah
tembus pandang (bekker glass)
d.
Oven dengan pengatur suhu
e.
Botol
berisi air suling
(3) Persiapan
pengujian
·
Persiapkan
benda uji agregat lolos saringan 9,5 mm (3/8 in.) dan tertahan saringan 6,3 mm
(1/4 in.).
·
Contoh tersebut harus dalam keadaan kering
oven
(4) Langkah
pengujian
·
Masukkan
100 gram benda uji kedalam wadah.
·
Isi
aspal sekitar 5,5 gram yang telah dipanaskan pada temperatur sesuai.
·
Aduk aspal dan benda uji sampai merata selama
2 menit.
· Masukkan adukan beserta wadahnya dalam oven
pada temperatur 60°C selama 2 jam.
·
Keluarkan adukan beserta wadahnya dari oven
dan diaduk kembali sampai dingin.
·
Pindahkan adukan kedalam tabung gelas kimia.
· Isi dengan air suling sebanyak 400 ml
kemudian diamkan pada temperatur ruang selama 16 sampai 18 jam.
·
Perkirakan prosentase luas permukaan yang
masih terselimuti aspal.
3.2.10 PENGUJIAN
ANGULARITAS AGREGAT
Terdapat dua jenis pengujian angularitas yang dibedakan
atas jenis agregat, agregat kasar dan agregat halus
a)
Pengujian angularitas agregat kasar
(1) Maksud
Melakukan
pengujian angularitas agregat yaitu pengukuran penentuan jumlah agregat
berbidang pecah, pengujian ini berhubungan dengan susunan permukaan yang kasar
dan halus.
(2)
Peralatan
Pada
saat akan melakukan pengujian terlebih dahulu harus dilakukan tahapan penyiapan
peralatan sebagai berikut:
a. Siapkan
timbangan
b.
Siapkan saringan No.4
(4.76 mm)
c.
Oven dengan pengatur suhu
d.
Timbangan
(3) Persiapan
pengujian
·
Siapkan
benda uji agregat lolos saringan No.4 (4.76 mm)
·
Contoh tersebut harus dalam keadaan kering
oven
(4) Langkah
pengujian
· Siapkan
agregat yang telah dicuci dan kering tertahan saringan 4,75 mm (No.4)
kurang-lebih 500 gram.
· Pisahkan
agregat diatas saringan 4,75 mm dan singkirkan agregat lolos saringan 4,75 mm,
kemudian ditimbang .
·
Seleksi
dan timbang agregat pecah yang terdapat pada benda uji.
b)
Pengujian angularitas agregat halus
(1) Maksud
Melakukan
pengujian angularitas agregat halus, angularitas agregat halus adalah persen
rongga udara yang terdapat pada agregat padat lepas. Makin besar nilai rongga
udara berarti makin besar bidang pecah yang terdapat pada agregat halus.
(2)
Peralatan
Pada
saat akan melakukan pengujian terlebih dahulu harus dilakukan tahapan penyiapan
peralatan sebagai berikut:
a. Siapkan
timbangan
b.
Siapkan saringan 2,36
mm (No.8).
c.
Oven dengan pengatur temperatur
d.
Corong standar untuk penentuan angularitas
agregat halus lengkap
e.
Timbangan
(3) Persiapan
pengujian
·
Persiapkan
benda uji agregat lolos saringan 2,36 mm (No.8).
·
Contoh tersebut harus dalam keadaan kering
(4) Langkah
pengujian
· Siapkan
agregat yang telah dicuci dan kering tertahan saringan 2,36 mm (No.8), kurang-lebih
500 gram.
· Siapkan
benda uji agregat halus, cuci dan keringkan, kemudian dituangkan melalui corong
standar dengan tinggi dan jarak tertentu, kedalam silinder dengan volume
tertentu (V).
· Timbang
benda uji agregat halus yang mengisi volume silinder (W).
· Tentukan
Berat Jenis curah agregat halus (Gsb) yang akan digunakan untuk menghitung
volume agregat halus (W/Gsb).
MANTAP...SANGAT BERMAMFAAT...MABBARKKA BROO
ReplyDelete