Pengujian Tanah, Agregat, Dan Aspal Di Laboratorium
(BAGIAN 1)
1.PENDAHULUAN
Secara garis besar
pengujian yang dilakukan meliputi pengujian di laboratorium dan pengujian di
lapangan. Jenis pengujian yang akan diuraikan dalam modul ini hanyalah terbatas
beberapa jenis pengujian secara singkat untuk bahan dan campuran yang
diperkirakan penting di dalam mendukung hasil pekerjaan jalan sehingga memenuhi
tuntutan spesifikasi yang diacu untuk pekerjaan tanah, lapis pondasi agregat maupun
pekerjaan campuran beraspal panas.
2. Peralatan dan jenis uji tanah, agregat, aspal
di laboratorium
2.1.Jenis dan
Peralatan Pengujian untuk Tanah di laboratorium
jenis-jenis dan
metode pengujian tanah di laboratorium yang diperlukan untuk menentukan mutu tanah
meliputi pengujian seperti yang diperlihatkan pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Jenis pengujian tanah untuk jalan
jenis pengujian
|
Metode pengujian
|
Pengujian kadar air tanah.
|
SNI 03-1965-1990
|
Pengujian berat jenis tanah.
|
SNI 03-1964-1990
|
Pengujian batas plastis
|
SNI 03-1966-1990
|
Pengujian batas cair dengan alat
Cassagrande.
|
SNI 03-1967-1990
|
Pengujian kepadatan ringan untuk
tanah
|
SNI 03-1742-1989
|
Pengujian kepadatan berat untuk
tanah
|
AASHTO T-180
|
Pengujian CBR laboratorium tanah.
|
SNI 03-1744-1989
|
Berdasarkan Tabel 2.1,
peralatan laboratorium yang harus disiapkan untuk pengujian tanah adalah:
·
Alat untuk analisa saringan
· Alat
untuk pengujian kadar air
- Alat untuk menguji berat Jenis
- Alat untuk menguji batas plastis
- Alat untuk pengujian batas cair
- Alat penguji kepadatan ringan dan berat
- Alat untuk menguji kekuatan dengan CBR
Peralatan yang disiapkan untuk pengujian tanah harus dalam kondisi laik pakai dan telah dikalibrasi dari instansi
berwenang.
2.2. Jenis
dan Peralatan Pengujian untuk agregat di laboratorium
jenis-jenis dan
metode pengujian agregat di laboratorium yang diperlukan untuk menentukan mutu
agregat meliputi pengujian seperti yang diperlihatkan pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Jenis pengujian agregat
jenis pengujian
|
Metode pengujian
|
SNI 03-2417-1991
|
|
SNI 03-4142-1996
|
|
Pengujian tentang analisis saringan
agregat halus dan kasar.
|
SNI 03-1968-1990
|
Pengujian agregat halus atau pasir
yang mengandung bahan plastis dengan cara setara pasir.
|
SNI 03-4428-1997
|
Pengujian gumpalan lempung dan
butir-butir mudah pecah dalam agregat.
|
SNI 03-4141-1996
|
Pengujian Berat Jenis dan penyerapan
air agregat kasar.
|
SNI 03-1969-1990
|
Pengujian Berat Jenis dan penyerapan air
agregat halus.
|
SNI 03-1970-1990
|
SNI 03-2439-1991
|
|
Determination of flakiness
Index
BS. 812
|
|
Material
Lolos Saringan No. 200 agreagat halus
|
SNI 03-4428-1997
|
DoT’s Pennsylvania
Test Method,
PTM No.621
|
|
Penyiapan
benda uji contoh agregaT
|
SNI 13-6717-2002
|
Pengambilan
contoh agregat
|
SNI 03-6889-2002
|
Berdasarkan Tabel 2.2,
peralatan laboratorium yang harus disiapkan untuk pengujian agregat adalah:
· Alat
saringan lengkap, dengan ukuran sesuai gradasi agregat yang dipilih
- Alat untuk menguji berat Jenis semu dan berat Jenis bulk
- Alat pemeriksaan keausan dengan mesin abrasi
- Alat pengujian setara pasir (sand equivalent) lengkap
- Alat untuk pemeriksaan gumpalan lempung dan butiran yang mudah pecah
- Alat untuk pemeriksaan daya lekat agregat terhadap aspal (affinity)
- Alat untuk pengujian angularitas agregat halus dan kasar
- Alat untuk pemeriksaan kepipihan dan kelonjongan agregat
- Alat untuk pengujian partikel ringan dalam agregat
Peralatan yang disiapkan untuk pengujian agregat harus
dalam kondisi laik pakai dan telah dikalibrasi dari instansi berwenang.
2.
3 Jenis
dan Peralatan Pengujian untuk aspal di laboratorium
jenis-jenis dan
metode pengujian aspalt di laboratorium meliputi pengujian seperti yang
diperlihatkan pada Tabel 2.3., Tabel 2.4 dan Tabel 2.5.
Tabel 2.3 Jenis pengujian aspal keras
jenis pengujian
|
Metode pengujian
|
1. Penetrasi
|
SNI 06-2456-1991
|
2. Titik lembek
|
SNI 06-2434-1991
|
SNI 06-2432-1991
|
|
4. Kelarutan dalam C2HCl3
|
SNI 06-2438-1991
|
5. Titik nyala
|
SNI 06-2433-1991
|
6. Berat Jenis
|
SNI 06-2488-1991
|
7. Kehilangan berat
|
SNI 06-2441- 1991
|
8. Penetrasi setelah kehilangan berat
|
SNI 06-2456-1991
|
9. Daktilitas setelah kehilangan berat
|
SNI 06-2432-1991
|
10. Titik lembek setelah RTFOT
|
SNI 06-2434-1991
|
11. Temperatur pencampuran dan pemadatan
|
SNI 03-6411-2000
|
12. Kadar air
|
Tabel 2.4
Jenis pengujian aspal cair
jenis
pengujian
|
Metode
pengujian
|
1. Viskositas SF 600C
|
AASHTO T 201
|
2. Titik nyala (TOC)
|
AASHTO T 79
|
3. Penyulingan
|
SNI 06-2488-1991
|
4. Penetrasi
|
SNI 06-2456-1991
|
5. Daktilitas
|
SNI 06- 2432-1991
|
6. Kelarutan dalam C2HCl3
|
SNI 06-2438-1991
|
7. Pelekatan dalam
air
|
SNI 06-2439-1991
|
8. Berat Jenis
|
|
9. Kadar air
|
SNI 06-2490-1991
|
Tabel 2.5 Jenis pengujian aspal emulsi
Jenis pengujian
|
Metode pengujian
|
1. Viskositas SF pada 25oC
atau
Viskositas SF pada 50oC
|
|
2. Pengendapan 1 hari
|
SKSNI M-07-1994-03
|
3. Pengendapan 5 hari
|
SKSNI M-07-1994-03
|
4. Klasifikasi
|
|
5. Pemisahan dengan CaCl2
|
|
6. Kelekatan dan daya tahan terhadap
air
|
SNI 03-3645-1994
|
7. Muatan listrik
|
SNI 03-3644-1994
|
8. Analisa saringan
|
SNI 03-3643-1994
|
9. Campuran semen
|
SK SNI M 09 –1994
-03
|
10. Penyulingan
|
SNI 03-3642-1994
|
11. Kadar air
|
SNI 03-3641-1994
|
12. Penetrasi residu
|
SNI 06-2456-1991
|
13. Daktilitas residu
|
SNI 06-3645-1994
|
14. Kelarutan dalam C2HCl3
|
Dari
Tabel 2.3, 2.3, dan 2.5 ditunjukkan jenis pengujian aspal keras, cair dan
emulsi serta metoda yang harus dilakukan, berdasarkan metoda dan jenis
pengujian yang harus dilakukan tersebut, peralatan yang harus disiapkan untuk
pengujian aspal adalah:
· Alat
pengambilan contoh bahan bitumen
· Alat uji titik
nyala dengan Cleveland Open Cup
· Alat uji penetrasi bahan bitumen
· Alat
uji untuk pengujian titik lembek
· Alat untuk pengujian daktilitas bahan bitumen
· Viskometer yaitu alat untuk pengujian viskositas sehingga
diperoleh temperatur pencampuran dan pemadatan dari campuran beraspal panas
· Saybolt Furol yaitu alat untuk pengujian
viskositas kinematik dari aspal cair dan aspal emulsi
· Alat untuk pengujian titik nyala Tag Open Cup
· Destilator yaitu alat penyulingan aspal cair
· Alat untuk pengujian kadar air
· Alat untuk pengujian pengendapan aspal emulsi berupa gelas
kimia, alat pemanas, timbangan, termometer,
· Alat untuk pengujian stabilitas penyimpanan aspal emulsi
berupa gelas kimia, alat pemanas, timbangan dan termometer
· Alat pengujian untuk menentukan jenis aspal emulsi kationik
cepat mantap: timbangan, wadah berisi pasir ottawa, pengaduk, stop watch,
kertas serap
· Alat pengujian pemisahan (demulsibility) aspal emulsi yaitu
wadah, termometer,pengaduk, saringan, oven pamanas dan termometer
· Alat
pengujian untuk menentukan aspal emulsi lambat mantap yang rusak dengan
menggunakan semen alat yang harus tersedia adalah timbangan, gelas ukur,
pengaduk, wadah, saringan no.14 dan oven
· Alat
untuk pengujian kelekatan aspal emulsi mantap sedang terhadap agregat, alat
yang harus disediakan adalah wadah dan kertas resap
·
Alat pengujian untuk menentukan muatan listrik dari aspal
emulsi
· Alat untuk pengujian analisa saringan aspal emulsi yang
tujuannya adalah untuk menentukan pengendapan
Peralatan yang telah disiapkan untuk pengujian aspal harus
dalam kondisi laik pakai dan telah dikalibrasi dari instansi berwenang.
2.4
Peralatan untuk pengujian campuran beraspal
Peralatan
uji yang harus disiapkan adalah disesuaikan dengan jenis pengujian yang akan
dilakukan untuk mengetahui karakteristik fisik dan mekanis dari campuran
beraspal yang akan digunakan yaitu pengujian Marshall (SNI 06 – 2484–1991). Peralatan
pengujian yang harus disiapkan adalah:
·
Satu
unit alat pengujian Marshall
·
Alat
pembuat briket, yaitu alat pemadat campuran
·
Alat
pengeluar briket hasil pemadatan (extruder)
·
Bak
penangas air (waterbath)
·
Oven
dengan pengatur temperatur
Peralatan yang telah disiapkan untuk pengujian aspal harus
dalam kondisi laik pakai dan telah dikalibrasi dari instansi berwenang.
Post a Comment for "Pengujian Tanah, Agregat, Dan Aspal Di Laboratorium"