KRITERIA DESAIN JEMBATAN
KRITERIA DESAIN JEMBATAN
Desain Jembatan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan jembatan. Untuk itu dalam merencanakan desain jembatan harus mengikuti aturan-aturan yang berlaku agar menghasilkan jembatan yang kuat, ekonomis dan efisien.
POKOK-POKOK PERENCANAAN JEMBATAN
Perencanaan desain jembatan harus memenuhi pokok-pokok perencanaan sebagai berikut:
-
Kekuatan dan Kekakuan Struktur
-
Stabilitas Struktur
-
Kelayanan Struktur
-
Keawetan
-
Kemudahan Pelaksanaan
-
Ekonomis
-
Bentuk Estetika
RUJUKAN
Perencanaan
struktur jembatan harus mengacu kepada:
1. Peraturan Perencanaan Jembatan (Bridge Design
Code) BMS ’92 dengan revisi pada:
- Bagian 2 dengan Pembebanan Untuk Jembatan
(SK.SNI T-02-2005), sesuai Kepmen PU No. 498/KPTS/M/2005.
- Bagian 6 dengan Perencanaan Struktur Beton
untuk Jembatan (SK.SNI T-12-2004), sesuai Kepmen PU No. 260/KPTS/M/2004.
- Bagian 7 dengan Perencanaan struktur baja
untuk jembatan (SK.SNI T-03-2005), sesuai Kepmen PU No. 498/KPTS/M/2005.
2.
Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Jembatan (Revisi SNI 03-2883-1992).
3.
Juga dapat mengikuti Manual Perencanaan Jembatan
(Bridge Design Manual) BMS ’92.
RUJUKAN (lanjutan)
1.
Perencanaan jalan pendekat dan oprit harus
mengacu kepada:
-
Standar perencanaan jalan pendekat jembatan (Pd T-11-2003).
-
Stándar-stándar perencanaan jalan yang berlaku.
2.
Perhitungan
atau analisa harga satuan pekerjaan mengikuti ketentuan:
- Panduan Analisa Harga Satuan, No.
028/T/Bm/1995, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum.
KRITERIA DESAIN
1.
Umur Rencana jembatan standar adalah 50 tahun
dan jembatan khusus adalah 100 tahun.
2.
Pembebanan Jembatan menggunakan BM 100.
3.
Geometrik:
-
Lebar jembatan minimum jalan nasional kelas A adalah 1 + 7 + 1 meter.
- Superelevasi/kemiringan melintang adalah 2%
pada lantai jembatan dan kemiringan memanjang maksimum 5%.
-
Ruang bebas vertikal di atas jembatan minimal 5,1 meter.
- Ruang bebas vertikal dan horisontal di bawah
jembatan disesuaikan kebutuhan lalu lintas kapal dengan diambil free board
minimal 1,0 meter dari muka air banjir.
-
Dihindari tikungan diatas jembatan dan oprit.
- Untuk kebutuhan estetika pada daerah
tertentu/pariwisata dapat berupa bentuk parapet dan railing maupun lebar
jembatan dapat dibuat khusus atas persetujuan pengguna jasa.
-
Geometrik jembatan tidak menutup akses penduduk di kiri – kanan oprit.
4.
Material:
- Mutu beton lantai K-350, bangunan atas
minimal K-350, bangunan bawah K-250 termasuk untuk isian tiang pancang,
sedangkan untuk bore pile K-350.
- Mutu baja tulangan menggunakan BJTP 24 untuk
< D13, dan BJTD 32 atau BJTD 39 untuk > D13, dengan variasi
diameter tulangan dibatasi paling banyak 5 ukuran.
5. Untuk
memudahkan validasi koreksi atas gambar rencana, gambar rencana diusahakan
sebanyak mungkin dalam bentuk gambar tipikal dan gambar standar.
PERENCANAAN BANGUNAN ATAS JEMBATAN
Apabila
tidak direncanakan secara khusus maka dapat digunakan bangunan atas jembatan
standar Bina Marga sesuai bentang ekonomis dan kondisi lalu-lintas air di
bawahnya seperti:
-
Box Culvert (single, double, triple), bentang 1 s/d 10 meter.
-
Voided Slab sampai dengan bentang 6 s/d 16 meter.
-
Gelagar Beton Bertulang Tipe T bentang 6 s/d 25 m.
-
Gelagar Beton Pratekan Tipe I dan Box bentang 16 s/d 40 meter.
-
Girder Komposit Tipe I dan Box bentang 20 s/d 40 meter.
-
Rangka Baja bentang 40 s/d 60 meter.
Penggunaan
bangunan atas diutamakan dari sistem gelagar beton bertulang atau box culvert
serta Gelagar pratekan untuk bentang pendek dan untuk kondisi lainnya dapat
mengunakan gelagar komposit atau rangka baja dan lain sebagainya.
Untuk
perencanaan bangunan atas jembatan harus mengacu antara lain:
- Perencanaan struktur atas menggunakan Limit
States atau Rencana Keadaan Batas berupa Ultimate Limit States (ULS) dan
Serviceability Limit States (SLS).
- Lawan lendut dan lendutan dari struktur atas
jembatan harus dihitung dengan cermat, baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang agar tidak melampaui nilai batas yang diizinkan yaitu simple beam <
L/800 dan kantilever L/400.
- Memperhatikan perilaku jangka panjang
material dan kondisi lingkungan jembatan berada khususnya selimut beton,
permeabilitas beton, atau tebal elemen baja dan galvanis terhadap resiko korosi
ataupun potensi degradasi meterial.
PERENCANAAN
BANGUNAN BAWAH JEMBATAN
Perencanaan
struktur bawah menggunakan Limit States atau Rencana Keadaan Batas
berupa Ultimate Limit States (ULS) dan Serviceability Limit States (SLS).
Abutment:
-
Abutment tipe cap dengan tinggi tipikal 1,5 – 2 meter
-
Abutment tipe kodok dengan tinggi tipikal 2 – 3,5 meter
-
Abutment tipe dinding penuh dengan tinggi tipikal > 4 meter
Pilar:
-
Pilar balok cap
-
Pilar dinding penuh
-
Pilar portal satu tingkat
-
Pilar portal dua tingkat
-
Pilar kolom tunggal (dihindarkan untuk daerah zona gempa besar)
- Struktur bawah harus direncanakan berdasarkan
perilaku jangka panjang material dan kondisi lingkungan, antara lain: selimut
beton yang digunakan minimal 30mm (daerah normal) dan minimal 50 mm (daerah
agresif).
PERENCANAAN
PONDASI JEMBATAN
Perencanaan
pondasi menggunakan Working Stress Design (WSD)
Penentuan
jenis pondasi jembatan:
1.
Pondasi
dangkal/pondasi telapak (dihindarkan untuk daerah potensi scouring besar):
Bebas dari pengaruh scouring,
kedalaman optimal 0,3 s/d 3 meter.
2.
Pondasi
caisson:
Diameter 2,5 s/d 4,0 meter,
kedalaman optimal 3 s/d 9 meter.
3.
Pondasi
tiang pancang pipa baja:
Diameter 0,4 s/d 1,2 meter,
kedalaman optimal 7 m s/d 50 meter.
4.
Pondasi
tiang pancang beton pratekan:
Diameter 0,4 s/d 0,6 meter,
kedalaman optimal 18 s/d 30 meter.
5.
Pondasi
Tiang Bor:
Diameter 0,8 s/d 1,2 meter, kedalaman optimal 18 s/d 30 meter.
Jenis
fondasi diusahakan seragam untuk satu lokasi jembatan termasuknya
dimensi-dimensinya, hindari pondasi langsung untuk daerah dengan gerusan yang
besar.
Fondasi dari
tiang pancang pipa baja Grade-2 ASTM-252 yang diisi dengan beton bertulang
non-shrinkage (semen type II) atau fondasi tiang bor.
Faktor
keamanan. Bila analisa
menggunakan data tanah dari sondir, maka:
-
Tiang pancang, SF Point Bearing=
3 dan SF Friction pile= 5
-
Sumuran, SF Daya dukung tanah = 20, SF Geser = 1,5 dan SF Guling = 1,5
Kalendering
terakhir:
Tiang
Pancang 1 – 3 cm / 10 pukulan untuk end point bearing dengan jenis hammer yang
sesuai sehinga dapat memenuhi daya dukung tiang rencana.
PERENCANAAN
JALAN PENDEKAT
Tinggi
timbunan tidak boleh melebihi H izin sebagai berikut:
H kritis = (c Nc + g D Nq) / g
H izin = H kritis
/ SF dengan SF = 3
Bila Tinggi
timbunan melebihi H izin harus direncanakan dengan sistem perkuatan tanah dasar
yang telah ada.
PRINSIP PENERAPAN KESELAMATAN
JEMBATAN
Dalam
menerapkan keselamatan pada desain maka lajur jalan, bahu, jarak pandang
alinyemen horisontal, alinyemen vertikal perlu memenuhi kriteria desain (Ditjen
Bina Marga 1997 dan 2004).
Disamping
itu ada hal yang harus diperhatikan juga seperti:
1. Bangunan fisik jembatan dan perlengkapannya
harus dapat menginformasikan kepada Pengguna sedemikian rupa sehingga pengguna
dapat mengetahui defisiensi standar jalan (Self Explaining Road) seperti
pemasangan:
- Rambu kecepatan, rambu belokan (chevron),
rambu tanjakan, rambu rawan celaka dan
lainnya serta harus ditempatkan pada
tempat yang seharusnya.
- Pita penggaduh (rumble strip) untuk mengingatkan
pengemudi mendekati bangunan
jembatan.
2. Jembatan harus dapat mencegah fatalitas
akibat kecelakaan seperti perlu adanya guard rail pada oprit jembatan.
Apabila sobat teknik sipil ingin mengikuti atau berlangganan artikel dari kami silahkan mengunjungi di :
GROUP | WEB | YOUTUBE |
Jika ingin mencopy artikel ini, mohon cantumkan juga sumbernya karena saya melihat ada blog yang copas tidak menyertakan sumbernya. Atau jika tidak, tulislah dengan bahasa masing-masing. Hargailah setiap karya dan usaha orang lain.
terima kasih
ReplyDeleteSalam Sejahtera,
ReplyDeleteApabila Membutuhkan Barang peralatan uji lab sipil , untuk Tanah , Beton , Aspal , Batuan , Semen , Hidrolika , tambang , dan lain-lain
Kami PT. Mektan Babakan Tujuh Utama, akan siap melayani untuk melngkapi kebutuhan anda.
DAPAT HUBUNGI KAMI DI :
PT.Mektan Babakan Tujuh Utama [PT.MBT UTAMA]
Jl. Raya Batujajar No.237, Laksanamekar, Bandung Barat
40553
Office : 022-686.6302 [Fast Response]
WA / Phone : 081.220.636.447
Email :
Mektan1974@yahoo.com
mbtoriginal@yahoo.com
Website :
www.mbtoriginal.com
www.alatlabsipil.com
www.mektan.com
Maps
https://goo.gl/maps/r73YQWSum762
Berapa koefisien jembatan girder baja komposit bentang 30 kelas c
ReplyDelete